Duka

Surabaya, ah tidak, barangkali ini dukacita kemanusiaan kita semua. Serangkaian bom yang diduga aksi teror mengguncang Surabaya.

Dan saya kehabisan kata-kata untuk peristiwa memilukan ini. Pasalnya, pelaku adalah satu anggota keluarga lengkap dengan anak-anaknya.

Dalam sebuah video yang beredar di timeline tuit saya, ada seorang bapak yang menyuruh anaknya untuk melakukan bom bunuh diri.

Kembali duka dan ya, muram. Awan mendung dan gelap. Ketakutan dan kebencian tersebar kemana-mana.

Kita layak bertanya: Ini pada pindah ke mana hati nurani? Akal sehat kita sakiti sendiri?

Apapun tujuan dan motifnya, teror bom tentu saja tidak bisa dibenarkan. Apapun pembenarannya, tetap saja tidak sedikitpun mencerminkan kebaikan.

Saya pribadi meyakini, kebenaran dan kebaikan sejati, tidak akan pernah melukai rasa kemanusiaan. Apalagi sampai menumpahkan darah yang seharusnya kita jaga sebaik-baiknya.

Catatan ini pun pada akhirnya memang tak tuntas menjawab banyak tanya. Namun, semoga apa yang disebut tragedi berhenti sampai di sini.

Komentar