Ngopi dan Nyantri Adalah Ibadah Kita

Ini kali kedua saya coret-moret soal kopi. Kembali pikiran usil nan luang saya menjelajah dimensi-dimensi lain.

Ngopi, nyantri, dan ibadah. Di persimpangan manakah ketiganya bisa kita jodohkan?

Ngopi, sementara ini sering dianggap sebagai bagian dari gaya hidup. Sebagian makhluk Tuhan lainnya menganggapnya sebagai kebutuhan. Nyaris setara dengan sajian Empat Sehat Lima Sempurna. Sampeyan sah-sah saja kalau mau mengaitkannya dengan Sedulur Papat Limo Pancer.

Sementara aktifitas nyantri kerap dilekatkan pada kata predikat milik santri. Yakni, mereka yang menimba samudera ilmu Tuhan di balik tembok suci bernama Pesantren.

Begini, kakak dan adik sekalian. Biarlah saya puas menumpahkan kata-kata. Ngopi dan nyantri jika diniatkan untuk ibadah, hasilnya adalah badai dahsyat di kutub selatan. Ya, perjumpaannya ada di ruang-waktu bernama niat.

Bagi saya, ngopi tak harus di kafe, warkop, atau di tempat-tempat yang dianggap instagramable. Bisa di mana saja. Di dalam kesunyian atau kebersamaan, bisa. Di antara riuh rendah terik siang atau rembang senja meremang, juga bisa. Dalam kegelapan, hati-hati tertukar cangkir orang.

Begitupun nyantri. Mau di pesantren monggo. Mau ngelaju juga tak apa. Sebab nyantri itu berarti berjalan pada panggilan jiwa untuk menikmati sari-sari asma Tuhan. Mencerap madu dan mengenal racun ilmu pengetahuan. Lewat kitab kuning, putih, gondrong, gundul, latin, aksara purba, dan bahkan ngelmu gumantung tanpo tinulis.

Oleh sebab kita ditakdirkan memiliki sel-sel prokreasi, sebaiknya kita permudah saja untuk menjembatani ngopi dan nyantri menuju ibadah keseharian.

Ngopi saja tanpa dihiasi pembelajaran adalah kesia-siaan. Kosong tanpa makna. Nyantri saja tanpa ngopi berarti anda mengizinkan diri anda menjadi manusia paling tak lentur pola pikirnya. Tak ada pelumas, maka intisari kebijaksanaan terasa menyakitkan saat dimasukkan ke ceruk kepala. Tanpa diniatkan beribadah, keduanya menjadi hampa. Sebagaimana keris di tangan balita.

Saya tak mau memaksakan pandangan. Anda boleh sepakat atau mengabaikan tulisan ini. Tak usah diperdebatkan, setel kendor saja.

Komentar

Posting Komentar